Langsung ke konten utama

Bukti Evolusi Manusia

Hal ghaib adalah perihal yang banyak disangkal oleh beberapa ilmuan saintis yang notabenenya mempercayai hal yang bersifat material, sains, positivis, dan empiris. 

Hal yang bersifat magis atau mistis dianggap sebagai sesuatu yang tidak rasional oleh mayoritas saintis. Akan tetapi, apa benar jika hal mistis adalah hal yang tidak rasional atau bahkan dianggap tidak ada oleh kalangan saintis.

Namun dari penelitian yang sudah saya lakukan sendiri, telah menemukan sebuah teori yang mungkin suatu saat akan menggegerkan jagad raya, tentu saja jika saya sudah menjadi profesor atau orang terkenal. Hehe

Teori tersebut adalah tentang fenomena kepercayaan seseorang mengenai hal ghaib atau penganut mistisme adalah bukti akan kebenaran teori evolusi milik Charles Darwin, makhluk - makhluk tersebut berevolusi guna menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang terus dinamis, pendek kata, mereka melakukan evolusi agar bisa tetap hidup dimuka bumi ini. 

Mungkin ini kedengarannya agak gila atau mungkin setelah ini akan ada yang berkata jika "opini saya ngawur" karena hal ghaib atau mistisme biasanya dibahas pada ranah agama, atau hal yang bersifat religi lainnya. Dan ketika hal yang berbau kepercayaan disatukan dengan sains mungkin akan terdapat kerancuan, namun percaya atau tidak, opini saya ini mungkin bisa mengubah pola pikir saudara - saudara yang budiman.

Sebenarnya saya sendiri benci dengan teori evolusi Darwin ini, apalagi setelah dirinya kalah di persidangan saat banyak pengikutnya menolak jika disebut sebagai "keturunan kera", namun pada kasus ini, mau tidak mau saya harus mengakui jika teori evolusi itu memang ada dan kepercayaan akan hal ghaib inilah buktinya. 

Pernahkah kalian berpikir mengapa manusia percaya atau bahkan takut dengan hantu? Pertanyaan saya mungkin akan menjadi kontroversi dan mungkin anda akan menyangkal "saya tidak percaya dan tidak takut dengan hantu, setiap saya seperti melihat bayangan yang dianggap hantu, saya hanya santai sambil baca buku atau main hp, terus hilang" mungkin kalimat itu yang akan membantah pertanyaan saya, akan tetapi nyatanya anda memerlukan sebuah pelarian untuk dapat lepas dari belenggu ketakutan anda tentang hantu, entah itu memainkan ponsel, menonton televisi ataupun membaca buku. 

Dan coba perhatikan, hantu yang ada disetiap wilayah pasti akan memiliki bentuk dan nama yang berbeda - beda, sebut saja leak di pulau Bali, genderuwo di pulau Jawa, kuyang/palasik di pulau Kalimantan, atau suanggi di kepulauan Nusa Tenggara Timur. 

Hantu - hantu tersebut seolah menjadi suatu ikon yang pasti dimiliki oleh setiap daerah, dan melahirkan sebuah hipotesa jika "hantu lahir dari kultur dan kepercayaan manusia di wilayah tersebut dan hantu adalah proyeksi dari rasa takut manusia". Hipotesa inilah yang hingga saat ini digunakan dalam menjelaskan penampakan hantu.

Jika melihat dari hipotesa "hantu adalah proyeksi dari ketakutan manusia" maka yang sebenarnya ditakuti oleh manusia adalah kegelapan, bukan hantu. Mengapa manusia takut pada kegelapan?. Apa kalian pernah melihat film "Rrrrr" yang menceritakan kehidupan manusia purba? Pada salah satu scene film tersebut ditampilkan jika pada sore menjelang malam, akan ada manusia purba yang bertugas sebagai pemberitahu bahwa hari sudah menjalang malam, kemudian mereka akan masuk kedalam gua untuk bersembunyi dari hewan buas atau beristirahat. Ini membuktikan jika sudah sifat alami kita takut pada kegelapan, bahkan saat masih menjadi manusia purba. 

Diseluruh dunia, hantu akan menakut - nakuti manusia pada malam hari atau ditempat gelap. Kemudian manusia akan merasa waspada ketika dirinya mendengar bunyi semak yang bergerak atau bahkan lari tunggang langgang ketika melihat putih - putih ditengah kegelapan. Kemudian pengalaman tersebut pasti akan diceritakan ke orang lain hingga berita tentang penampakan hantu dimalam hari pun tersiar dari mulut ke mulut hingga cerita ini menjadi viral dan menjadi suatu mitos dan mendarah daging pada kultur masyarakat tersebut. 

Setelah itu, pasti akan banyak masyarakat yang mengait - ngaitkan kejadian tersebut sebagai suatu kejadian yang ganjil atau digolongkan kepada hal ghaib. Sudah menjadi suatu kewajaran jika manusia tidak dapat menjelaskan sebuah fenomena yang sulit maka ia akan mengkait - kaitkan pada rana agama atau mistis yang kemudian memunculkan teori mitos ini, yang lahir karena kepercayaan dari masyarakat tersebut. 

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, apakah benar jika yang mereka lihat atau dengar itu adalah ulah dari makhluk tak kasat mata atau ghaib? 

Sederhana sebenarnya, kita mulai dengan pertanyaan kenapa ketika ada bakteri yang selamat ketika terus menerus diberikan vaksin akan menjadi bakteri yang lebih kuat? Tentu saja karena bakteri tersebut telah kebal pada vaksin atau antibakteri tersebut. Antibakteri memaksa bakteri untuk berevolusi jauh lebih kuat dari sebelumnya agar dirinya bisa selamat. 

Kenapa ayam mengembangkan bulunya ketika merasa terancam? Ya agar tubuhnya terlihat lebih besar, sehingga membuat lawan ayam tersebut menjadi terkejut dan mengurungkan niatnya untuk menyerang ayam tersebut. Apakah dengan itu ayam bisa selamat? Tentu saja! 

Kemudian, kenapa manusia percaya atau takut dengan hantu? Sama! Untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman, mengingat manusia adalah mamalia yang beristirahat dimalam hari (non nokturnal) yang tentu saja mempunyai pengelihatan yang buruk dalam gelap. 

Waktu untuk kita bisa survive dimalam hari, dimana kita tidak bisa melihat dengan jelih sangatlah kecil. Maka dari itu otak kita secara lambat terus berevolusi hingga saat ini, membuat gambaran - gambaran yang mengerikan dalam malam hari, seperti monster, hewan buas, suara aneh dan mengerikan atau bahkan hantu, karena rasa takut adalah sinyal dari tubuh kita jika diri kita sedang terancam atau ada bahaya disekitar kita. 

Indera kita (mata dan telinga) membuat audio visual yang bertujuan membuat kita waspada pada kondisi gelap dan hening ini, mata yang berfungsi kurang baik, maka telinga kita yang justru akan menjadi sangat peka apabila berada dalam kondisi gelap dan hening, maka saat ada gerakan yang tiba - tiba seperti semak tadi, telinga kita akan langsung mengirimkan sinyal ke amygdala (bagian otak yang memproses rasa takut) dilanjutkan ke kelenjar adrenal yang kemudian didistribusikan ke adrenalin dan seluruh tubuh, yang kemudian diri kita akan memutuskan untuk tetap tenang walaupun merinding atau langsung lari tunggang langgang yang kemudian melahirkan sosok hantu ini ditengah masyarakat kita. 

Mungkin evolusi ini tergolong lambat, mengingat hal ini sekarang sudah kurang dibutuhkan oleh manusia saat ini, yang notabenenya sudah hidup di perkotaan dan bukan di alam liar. Mungkin visualisasi ini akan cocok ketika manusia masih menjadi manusia purba, saat dimana semuanya masih sederhana dan tinggal berdampingan dengan alam liar. Namun terlepas dari hal itu semua, hipotesa ini menguak mengapa teori evolusi darwin ini masih tetap dijadikan rujukan bagi beberapa penelitian dibidang, biologi, antropolgi, dan ilmu lainnya. 

So, tidak ada yang tidak bisa dijelaskan didunia ini, yang ada adalah kemampuan otak kita yang belum mampu untuk menjelaskannya. 

Komentar