Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Jerat

Hidup bersama dengan orang yang kita cinta, dalam suatu ikatan suci bernama pernikahan, memanglah sebuah dambaan bagi setiap insan yang sedang di mabuk asmara. Banyak yang melatar belakangi manusia ingin menikah, salah satunya adalah cinta. Cinta juga yang membuat pernikahan menjadi surga dunia, hingga beberapa orang menganggap cinta adalah modal pertama dan utama bagi pernikahan, hingga banyak yang bilang " pernikahan tanpa cinta, pasti hambar rasanya" . Pernyataan tersebut memang benar. Namun, apa jadinya jika pernikahan yang seharuanya menjadi surga dunia, malah menjadi jelmaan neraka dan iblis di dunia. Hal tersebut bisa saja terjadi, karena pada saat ini, banyak manusia yang menyalahgunakan arti cinta. Cinta yang merupakan fitrah manusia, dan menyalurkannya harus dengan cara yang benar (salah satunya adalah menikah) digunakan sebagai topeng dan dalih penyaluran nafsu. Lihat saja, banyak kasus anak muda hamil diluar nikah dan alasannya adalah pengukur kesetiaan mereka

Resensi Novel Kejahatan dan Hukuman

Judul : Kejahatan dan Hukuman Penulis : Fyodor Dostoyevsky IS BN : 978-979-461-988-9 Halaman : 448 Terbit : 2016 Penerbit :Yayasan Pustaka Obor Indonesia           Kejahatan dan hukuman adalah novel karya Fyodor Dostoyevsky yang menggambarkan suasana Kepekaan perasaan, pemikiran, kepahitan hidup, intrik, cinta, konflik, kekeluargaan dan persahabatan ditampilkan dengan budaya Rusia.          Novel ini menceritakan mengenai seorang Mahasiswa bernama Rodion Romanovich Raskolnikov (Rodya) dengan segala permasalahan sosial dan personalnya. Kemiskinan telah membungkam cita-cita, realita kehidupan, juga pikiran, dan terkadang mengguncang psikisnya.           Hingga pada suatu massa ia bertemu dengan seorang wanita tua lintah darat bernama Alyona Ivanovna yang dinilai kerap memeras dengan memberikan bunga yang mencekik orang yang ingin menggadaikan barang-barang dan membuat orang tersebut semakin jatuh miskin.           Pada suatu malam, Rodya yang berada dikedai minum mendengar

Arus Balik

Judul Buku : Arus Balik Penulis         : Pramoedya Ananta Toer Penerbit       : Hasta Mitra, 2002 Tebal            : 1192 hlm ISBN             : 979-8659-04-x          Arus balik merupakan rangkaian dari tetralogi Arok Dedes, Arus Balik, Mangir, dan satu naskah yang masih hilang. Seperti karyanya yang lain, Pram kerap menyajikan sebuah cerita yang akan membawa pembaca ikut masuk kedalam cerita tersebut dengan pertimbangan estetika gaya bahasanya.         Pramodya ananta toer merupakan salah satu sastrawan populer dan bisa dibilang Master Piece khususnya pada bidang Novel Sastra. Pram dengan keikutsertaannya dalam sebuah organisasi yang dianggap sebagai organisasi berbau komunis membuat dirinya hampir menghabiskan seumur hidupnya dalam tahanan di pulau Buru. Bahkan beberapa naskahnyapun dibakar.          Novel ini menceritakan mengenai kemunduran zaman yang dialami oleh Nusantara, setelah keruntuhan kerajaan Majapahit.          Kerajaan Majapahit yang menguasai hampir semua ne

Jangan panggil aku Mahasiswa paman!

        Masuk kedalam Universitas dan menyandang gelar Mahasiswa merupakan dambaan bagi setiap remaja yang telah usai menyelesaikan studinya di massa putih abu-abu.         Memang gelar mahasiswa terkesan keren, karena dalam stratifikasi sosial , Mahasiswa tergolong kalangan menengah keatas setelah pengusaha. Namun tak banyak yang menyadari, menyandang gelar mahasiswa juga memberikan tekanan untuk beberapa orang, karena mindset beberapa masyarakat yang masih terbuai oleh idealis kapitalis menuntut bahwa menyandang gelar mahasiswa adalah suatu jaminan gemilang dimasa mendatang.           Padahal premis tersebut tidak bisa dipukul ratakan kepada setiap mahasiswa, karena kesuksesan seseorang tergantung kepada takdirnya yang telah ditetapkan oleh tuhan bagi mereka yang beriman, dan tergantung kepada usaha yang mereka lakukan bagi setiap mereka yang berpikir rasional.           Fenomena tersebut menjadi unik karena dewasa ini tak senang untuk menyandang gelar mahasiswa, saya sendiripun

Gak Singkron

         Hay guys! Kali ini gue mo ngebahas tentang sistem pembelajaran di negara kita. Haha... Agak kejauhan keknya sih, tapi ya gitulah,          Menurut kalian udah sesuai belum sih sistem yang dah diterapin sama pemerintah tentang sistem pendidikan dinegara kita buat kita?          Misal aja nih tentang program full day dan zonasi yang sempat viral dan jadi ladang cari makan beberapa siaran tv yang nyari dan nggoreng fenomena itu. Hmm.... gimana menurut lu pada?           Pasti bingung, haha... Jujur ini tulisan gue yang paling kagak jelas, bahasanya aneh, campuran, dan terkesan kek gak relevan sama topik yang dibahas.           Oke deh balik ke topik. Kita jan terlalu jauh ngebahas tentang negara, kita bahas tentang hal kecil dulu deh. Misal aja nih tentang guru yang gak konsisten ama muridnya.           Guru-guru bilang ke muridnya kalo nilai tuh kagak penting, yang penting kita tuh paham sama teorinya, dan mereka katanya lebih menghargai nilai jelek tapi jujur ketimbang nil

Takaran

          " Sejak kapan sih ada takaran baik dan buruk? "           Pertanyaan yang terdengar receh namun sulit untuk menjawabnya, dan ketika ada yang bisa menjawab pasti akan terus terbantah dan terjebak dalam dunia Dialegtika yang abadi.            Akan banyak teori yang bermunculan bila membahas fenomena tersebut, namun anehnya kelahiran 1 teori akan melahirkan 10 bantahan terhadap teori tersebut, selalu mendebatkan hal itu yang terkesan kurang kerjaan,     hahaha... Gak, cuma becanda... Sans..sans...            Meskipun banyak teori yang terbantahkan namun ada satu teori yang menurut saya banyak di anut oleh banyak orang yaitu tentang teori kontrak sosial , teori ini cukup banyak disetujui oleh banyak masyarakat karena sepertinya memang teori inilah yang menurut saya paling rasional dan masuk akal.           Teori kontrak sosial merupakan sebuah perjanjian yang mencakup hukum, norma, etika, dan lain sebagainya, yang disetujui oleh kelompok atau komunitas tersebut. J

Filsafat dasar

Tidak ada pengertian yang pakem mengenai filsafat sebenarnya, karena kata Muhammad Hatta "kita tidak perlu mengetahui apa itu filsafat untuk brlajar filsafat. Namun kita dapat memaknai sendiri apa itu filsafat setelah kita belajar filsafat." Karena memang, semakin kita mengenal filsafat maka semakin kita pusing dibuatnya. Karena ada premis yang cukup menarik dari seorang dosen "kamu belum belajar filsafat jika kamu belum bingung" . Sontak pernyataan tersebut membuat saya bertanya-tanya, mengapa bisa demikian? Bukannya tujuan kita belajar itu supaya tidak bingung atau paham ya? Aneh.... Jika ditelisik dari segi bahasa, Filsafat memiliki 2 kata yaitu Filo (cinta) dan Sofi (kebijaksanaan) . Mungkin pernyataan bahwa nama adalah sebuah doa dan sangat pas bila dikaitkan dengan arti filsafat tersebut, karena mungkin dulu penamaan filsafat bertujuan agar semua filsuf maupun orang yang belajar filsafat dapat memiliki rasa cinta dan kebijaksanaan yang tinggi kepada s

0,5 karat

Kencong, bagaikan setitik berlian di tengah pasir sahara. Nyaris tak terlihat, namun bukan berarti tak ada apalagi tak berharga. Karena sekecil apapun berlian, ia tetaplah berlian yang memiliki nilai jual yang luar biasa. Analogi tersebut sesuai, karena jika dilihat dari segi geografis kecamatan Kencong, sangatlah mustahil bisa bersaing dengan kecamatan-kecamatan yang letak geografisnya dekat dengan hiruk pikuk kota Jember. Meski begitu, bukan berarti Kencong tak memiliki kesempatan untuk mengungguli kecamatan lainnya seperti Ambulu, Bangsal sari, Rambipuji, dan kecamatan besar yang lain. Tak bisa dipungkiri bahwa Kencong terus berprogres mulai dari segi pembangunan infrastruktur atau proyek raksasa yang telah merubah mindset hingga gaya hidup masyarakat kencong. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pusat perbelajaan seperti toko-toko grosir, swalayan, minimarket, sampai mall, itu semua guna memenuhi kebutuhan primer masyarakat, sekunder, atau bahkan tersier . Pembangunan proyek

Random Para Tolol!

        Dunia ini sebenarnya seperti dunia manusia dungu yang menjadi satu, mulai dari yang memiliki jabatan tinggi hingga anak-anak disekolah dasar yang hanya hobi tik-tok an.          Dunia ini hanya tentang persaingan yang tidak bisa di deskripsikan ujungnya. Semua berkompetisi dalam bidang yang mereka anggap krusial, walau sebenarnya itu adalah hal yang receh sih...          Misalkan saja tentang berita-berita click bait yang hanya mengejar viewers saja, tanpa mempertimbangkan aspek faktualitasnya . Banyak media elektronik yang hanya mengutamakan viewers tanpa melihat value nya, sehingga berita - berita yang dibahas menjadi tidak berkualitas.           Seperti yang terjadi baru-baru ini viral mengenai "anak angkat Bensu, minum susu sarwendah tiga kali sehari" . Jelas, judul seperti itu lebih laris dibanding berita-berita yang berjudul membosankan dan klasik seperti "kebakaran gudang korek api" atau sejenisnya.           Disinilah letak ke-ironi-annya, med

Baru Keluar Goa

        "Ahoy umat manusia!" Saya adalah seseorang yang baru saja keluar dari goa karena bertapa selama 50 tahun dalam rangka pembersihan dosa. Saya membawa misi untuk mengajarkan apa yang bisa kalian lakukan dalam rangka peleburan dosa.         Saya ingin menuntun kalian, para insan untuk menjadi sejatinya insan, hingga kalian menyadari apa yang dimaksud seorang insan yang sebenarnya           Mungkin kalian sekarang masih dalam belantara kesesatan yang nyata, namun saya disini berperan sebagai lentera yang menerangi setiap jiwa-jiwa yang mungkar.    Sayapun berjalan hingga menemukan sebuah desa yang dibalut dalam keramaian.    Tentu saja saya langsung melontarkan fatwah          "Wahai penduduk desa! Marilah kita sama² bermunajat kepada hyang widji, janganlah kalian terlena pada sesuatu yang fana dan sementara, sejatinya hidup adalah kembali kepadanya, bukan terlena atas setiap cobaan yang diberikan olehnya"             *Prok! Bogem mentah tiba-tiba menda

Shit!

      "Kriuukkkk!" Bunyi perutku meraung memohon mulut untuk membantu menyuapkan makanan padanya. Entah apa yang merasukiku, tanpa ada yang menyuruh sayapun mencari sumber pengenyagan yang bisa memuaskan perut ini.        Sebenarnya awalan itu tidak ada kaitannya dengan kejadian yang ingin saya tulis ini, namun itu hanyalah secuil curahan hati saya mengenai kondisi yang selalu saya alami di pagi hari. Hahaha.....                   Oke kita mulai saja ya...        Ini adalah kisah seorang insan, anak manusia yang menapaki jejak kehidupan, ia lahir kedunia dari keluarga yang tidak miskin, kurang kaya, tapi sederhana. Ia piawai dalam beberapa hal, bisa dibilang multi talent, k atanya...         Mulai dari mencaci, menghina, menggurui, dan menghakimi orang lain itulah keahlian diri ini H aha.... Mungkin memang terkesan jelek, namun sebenarnya tidaklah demikian. Karena sejujurnya diri ini jauh lebih buruk dari pada itu H ahaha .... Buruk, bahkan saya merasa seakan-akan semua

Sebuah Rasa

          Kutarik nafas dalam² dan kuhembuskan kembali dengan perlahan, itulah yang aku lakukan pagi ini. Ini bukanlah kali pertamanya aku begadang sampai pagi, dan layaknya begadang seperti biasanya, saya juga merasakan kantuk, namun tak begitu berarti.            Yah... Begitulah, aku menghabiskan malam bersama kawan² seperjuangan saya. Mereka bukan hanya kawan, namun semacam ada ikatan darah namun tak sedarah entah apa itu namanya, yang jelas saya nyaman ketika bersama mereka.             Walau terkadang kami sering terjebak dalam sebuah dialektika kehidupan yang memaksa kami untuk berdebat sekalipun itu hal yang receh, namun tetap saja itu tak mengurangi, bahkan itu malah membuat varian baru dalam rasa persaudaraan tersebut.              Entah saya yang terlalu idealis hingga saya melupakan semua sisi buruk mereka ataukah memang mereka benar² tempat ke 2 saya untuk pulang. Namun satu hal yang pasti, berkat mereka saya akhirnya mengetahui sebuah rasa persaudaraan tanpa harus berp

Indonesiaku Bukan Milik Asing

            Kekayaan alam yang sangat melimpah, berbagai macam suku dan budaya serta keberagaman bahasa merupakan cerminan dari Negara Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki areal atau wilayah yang luas. Luas wilayah Indonesia sendiri terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Indonesia merupakan salah satu Negara yang terdiri atas beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil. Pulau utama di Indonesia antara lain: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan juga Irian. Jika didasarkan pada angka statistik, wilayah territorial Indonesia didominasi lautan dengan perbandingan 4:1 dengan daratan. Meski demikian, jika semua pulau di Indonesia digabungkan menjadi satu, maka ia akan menempati urutan ke-15 negara terluas di dunia. Jika didasarkan pada letak geografis Indonesia, maka ia termasuk ke dalam kawasan regional Asia Tenggara. Letak geografis ini dianggap sebagian ahli sangat strategis sebab ikut membentuk Indonesia sebagai salah satu

Si Pembunuh Tuhan

        Agama adalah sistem tertinggi dalam tatanan dunia dan akhirat. Mereka yg beriman pasti akan menyetujui semua ketentuan dan tatanan yg ada di dalamnya, sekalipun ada beberapa poin yg tidak masuk akal. .         Dan doktrin dari agama seolah telah membutaka rasionalitas pemikiran manusia sehingga menimbulkan aliran baru, yaitu fanatisme kepada agama. .          Dan tentu saja fenomena itu juga menimbulkan perlawanan dari beberapa kaum yg merasa bahwa berpikir rasional itu penting, dan akhirnya mereka menentang paham fanatisme, mereka menyatakan diri sebagai kaum Moderat, kaum yg berada di tengah² namun mereka terjebak dalam jurang kesesatan Liberalis, hingga mereka meragukan agama mereka, dan Tuhan sebagai Sang Pencipta Alam Semesta ini dan berubah menjadi seorang Atheis. .           Adapun kaum yg tidak mau ambil pusing, mereka adalah kaum ke-3, mereka tidak mau jadi seorang yg berpaham fanatisme karena mereka juga mendukung rasionalitas, mereka juga tidak mau menjadi kaum

Jancok

          "Woy cok!" Sapaan yg sangat familiar ditelingaku, dan ketika aku menengok kebelakang, ternyata benar itu si bangsat Jeni.           "Opo ae kon iki se cok! Nyopo mbok yo jeneng, ojok cak! cok! cak! cok! ae cok! Kon gak ngerti duso a cok?! Wooo Jancok i"            "Koen lo yo meso cok! Malah akeh an awkmu meso e su!"           "Wes² ojok toxic ae jen!" "Istighfar unuloh!"            "Nggeh gus... Ajenge teng pundi jenengan gus?"            "Gas gus gas gus matamu iku! Y ate dolen cok. Melok a?"             "Loh yo gaskeun pun gus" Kemudian kamipun pergi kesebuah tempat yg sebenarnya itu bukanlah tempat wisata, namun itu adalah tempat dimana aku bisa menenangkan diri. Tapi karena ada sibangsat itu, aku tidak jadi untuk menengangkan diri disitu karena kelakuannya yg selalu menganggu renunganku.             "He.. kon ngelamun opo se cuk? Masalah wedok an a? Ealah cuk...cuk wedok