Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Sebuah Rasa

          Kutarik nafas dalam² dan kuhembuskan kembali dengan perlahan, itulah yang aku lakukan pagi ini. Ini bukanlah kali pertamanya aku begadang sampai pagi, dan layaknya begadang seperti biasanya, saya juga merasakan kantuk, namun tak begitu berarti.            Yah... Begitulah, aku menghabiskan malam bersama kawan² seperjuangan saya. Mereka bukan hanya kawan, namun semacam ada ikatan darah namun tak sedarah entah apa itu namanya, yang jelas saya nyaman ketika bersama mereka.             Walau terkadang kami sering terjebak dalam sebuah dialektika kehidupan yang memaksa kami untuk berdebat sekalipun itu hal yang receh, namun tetap saja itu tak mengurangi, bahkan itu malah membuat varian baru dalam rasa persaudaraan tersebut.              Entah saya yang terlalu idealis hingga saya melupakan semua sisi buruk mereka ataukah memang mereka benar² tempat ke 2 saya untuk pulang. Namun satu hal yang pasti, berkat mereka saya akhirnya mengetahui sebuah rasa persaudaraan tanpa harus berp

Indonesiaku Bukan Milik Asing

            Kekayaan alam yang sangat melimpah, berbagai macam suku dan budaya serta keberagaman bahasa merupakan cerminan dari Negara Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki areal atau wilayah yang luas. Luas wilayah Indonesia sendiri terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Indonesia merupakan salah satu Negara yang terdiri atas beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil. Pulau utama di Indonesia antara lain: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan juga Irian. Jika didasarkan pada angka statistik, wilayah territorial Indonesia didominasi lautan dengan perbandingan 4:1 dengan daratan. Meski demikian, jika semua pulau di Indonesia digabungkan menjadi satu, maka ia akan menempati urutan ke-15 negara terluas di dunia. Jika didasarkan pada letak geografis Indonesia, maka ia termasuk ke dalam kawasan regional Asia Tenggara. Letak geografis ini dianggap sebagian ahli sangat strategis sebab ikut membentuk Indonesia sebagai salah satu

Si Pembunuh Tuhan

        Agama adalah sistem tertinggi dalam tatanan dunia dan akhirat. Mereka yg beriman pasti akan menyetujui semua ketentuan dan tatanan yg ada di dalamnya, sekalipun ada beberapa poin yg tidak masuk akal. .         Dan doktrin dari agama seolah telah membutaka rasionalitas pemikiran manusia sehingga menimbulkan aliran baru, yaitu fanatisme kepada agama. .          Dan tentu saja fenomena itu juga menimbulkan perlawanan dari beberapa kaum yg merasa bahwa berpikir rasional itu penting, dan akhirnya mereka menentang paham fanatisme, mereka menyatakan diri sebagai kaum Moderat, kaum yg berada di tengah² namun mereka terjebak dalam jurang kesesatan Liberalis, hingga mereka meragukan agama mereka, dan Tuhan sebagai Sang Pencipta Alam Semesta ini dan berubah menjadi seorang Atheis. .           Adapun kaum yg tidak mau ambil pusing, mereka adalah kaum ke-3, mereka tidak mau jadi seorang yg berpaham fanatisme karena mereka juga mendukung rasionalitas, mereka juga tidak mau menjadi kaum

Jancok

          "Woy cok!" Sapaan yg sangat familiar ditelingaku, dan ketika aku menengok kebelakang, ternyata benar itu si bangsat Jeni.           "Opo ae kon iki se cok! Nyopo mbok yo jeneng, ojok cak! cok! cak! cok! ae cok! Kon gak ngerti duso a cok?! Wooo Jancok i"            "Koen lo yo meso cok! Malah akeh an awkmu meso e su!"           "Wes² ojok toxic ae jen!" "Istighfar unuloh!"            "Nggeh gus... Ajenge teng pundi jenengan gus?"            "Gas gus gas gus matamu iku! Y ate dolen cok. Melok a?"             "Loh yo gaskeun pun gus" Kemudian kamipun pergi kesebuah tempat yg sebenarnya itu bukanlah tempat wisata, namun itu adalah tempat dimana aku bisa menenangkan diri. Tapi karena ada sibangsat itu, aku tidak jadi untuk menengangkan diri disitu karena kelakuannya yg selalu menganggu renunganku.             "He.. kon ngelamun opo se cuk? Masalah wedok an a? Ealah cuk...cuk wedok

Dunia tertawa

          Pagi ini saya melakukan perjalanan dari kota M menuju ke kota J karena sudah tiba saatnya liburan usai ujian tengah semester.           Saya dan kawan-kawan saya pun bersiap - siap dan segera meluncur ke kota J . Di tengah perjalanan, tepatnya di dalam bus dari terminal bus ada kejadian yg membuat saya terkejut, karena tiba2 terdengar suara pekik an yang terdengar hampir seperti suara monyet, namun setelah banyak orang yang mengerubunginya ternyata itu adalah burung beo, "katanya sih" .            Saya juga belum melihat sendiri karena burungnya di tempatkan didalam kantung kresek, dan hanya terdengar suara siulannya. Dan siulannya pun tdk terdengar seperti suara beo, karena jika beo itu bisa menirukan perkataan manusia, namun yg satu ini hanya bersiul dengan nada seperti "lagu happy birthday to you, siulan menggoda cewek, pancasila, maju tak gentar, sholawatan" .            Sontak siulan itu membuat geger seluruh isi bus, para penumpang, kenek,