Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Untuk Kita yang Akan Akrab Dengan Rindu

Untuk saat ini, pertemuan kita mungkin cukup sampai disini. Singkat dan sakit, saat kita mengingat awal yang kini menjadi akhir.  Tawa demi tangis, kita tebus dengan semua jenis permainan kartu. Sajak ini kutujukan kepada kalian, para keluarga baruku. Baik-baik disana kawan, aku akan merindukan itu. Dan teruntuk kalian semua, kita tetap menjadi keluarga. Jangan Sampai Kretekmu Padam! Nampaknya, dia sudah tak ada gairah, Untuk makan Atau sekedar bercumbu dengan gadis Sialan, dia lebih memilih kreteknya Tiada hari tanpa kretek Aroma tembakau, lekat pada baju dan giginya Nampaknya, kretek itu sekarang sudah mengikat jiwanya Kepulan asap mulai keluar dari mulutnya yang tersenyum Senyum yang membuat siapapun ingin menonjok giginya hingga rontok Siapa yang mau disalahkan? Aroma tembakau lebih bisa menghiburnya daripada pesan yang kerap berdenting di gawainya Sialan memang! Cita-citanya sungguh sederhana, Ia hanya inginkan seorang gadis, Gadis yang bersedia memantikkan kretek itu

Aliran Feminisme

Secara bahasa, Feminisme berasal dari bahasa latin yakni Femina yang berarti perempuan dan Isme yang berarti golongan/aliran/paham. Pada awalnya memang feminisme adalah sebuah gerakan yang berupaya untuk melawan pandangan patriarkis mengenai posisi subordinat atau gender ke dua yang terjadi antara tahun 1550-1700 di Inggris. Sedangkan feminisme gelombang kedua dimulai sejak tahun 1960an dan munculnya kelompok-kelompok conscious raising (CR) pada akhir 1960an. Sejak awal perjuangannya hingga kini, Feminisme telah terpecah-pecah menjadi beberapa aliran, adapun aliran yang dimaksud adalah sebagai berikut: - Feminisme Agama Fminisme agama adalah aliran Feminisme yang meyakini jika diskriminasi gender bukanlah sifat dan sikap yang diajarkan oleh setiap agama yang ada, entah itu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, atau yang lainnya. Hal ini didasarkan pada anggapan jika Tuhan ataupun Dewa tidak memandang seorang hambanya berdasarkan jenis kelaminnya, melainkan dari

Feminislam

Perjuangan kaum perempuan dalam feminisme adalah perjuangan menuntut kesetaraan gender, bukan malah menjadi perjuangan supremasi atau bermaksud mengungguli kaum pria, hingga menyalahi kodrat seorang wanita. Feminisme lahir dikarenakan wanita kerap menjadi kelas kedua dalam gender hingga pada kasus yang lebih ekstrim, wanita tidak boleh mengenyam pendidikan, mendapat porsi dan hak suara yang sama dengan lelaki. Adapun pengertian dari gender sendiri adalah sebuah produk dari konsensus masyarakat, dimana gender berkonsentrasi pada aspek sosial, budaya, hingga psikologis pada suatu masyarakat. Berbeda dengan seks yang memiliki arti jenis kelamin, dimana artinya seks adalah sebuah takdir dan pembedaan yang ada pada seks masih bisa diterima seperti anatomi tubuh dan aspek biologis hingga kimia yang ada pada pria dan wanita. Karena merupakan sebuah gerakan yang menuntut revolusi, feminisme tidak selalu berjalan mulus bahkan justru banyak yang menentang. Hingga yang baru-baru ini t

Sejarah Perlawanan Feminisme

Secara bahasa, Feminisme berasal dari bahasa latin yakni Femina  yang berarti perempuan dan Isme yang berarti golongan/aliran/paham. Pada awalnya memang feminisme adalah sebuah gerakan yang berupaya untuk melawan pandangan patriarkis mengenai posisi subordinat atau gender ke dua yang terjadi antara tahun 1550-1700 di Inggris. Sedangkan feminisme gelombang kedua dimulai sejak tahun 1960an dan munculnya kelompok-kelompok conscious raising (CR) pada akhir 1960an. Feminisme gelombang kedua di Amerika dibagi menjadi dua yakni kelompok kanan yang memperjuangkan terhadap partisipasi perempuan pada seluruh aspek kehidupan sosial dengan menuntut persamaan hak antara wanita dan laki-laki, sedangkan aliran Feminisme kiri atau biasa disebut sebagai feminisme radikal ini adalah feminisme liberal yang berfokus pada gerakan-gerakan revolusioner kaum wanita, gerakan yang muncul karena ketidakpuasan kaum wanita terhadap berbagai tindakan diskriminatif yang mereka alami, meskipun pada dasarn

The Power of Kepepet

Sudah lama rasanya saya "moksa" dari dunia kepenulisan, ya itu memang karena saya lumayan sibuk atau terlalu malas belakangan ini untuk menulis, walaupun masih membaca buku. Namun hal ini tak bisa dibiarkan, karena bagaimanapun juga, menulis dan membaca adalah dua hal yang bisa kita jadikan pengasah nalar. Ibarat sebilah pedang, maka otak kita harus terus digunakan dan kemudian diasah. Jika tidak, maka pedang ini akan keropos dan tidak akan bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itu, sebisa mungkin kita harus sering membaca dan menulis, agar nalar kita tidak keropos walaupun dimakan usia.  Sedari awal saat saya mulai tidak menulis, ternyata ada banyak perubahan yang saya rasakan, mulai dari ketidakteraturan saya berbicara, pikiran kesana kemari, otak saya yang selalu menampung pengetahuan-pengetahuan dari luar namun tidak saya "buang" kedalam bentuk tulisan ataupun diskusi, terkadang membuat saya cepat lelah dan juga pusing yang berujung pada tidur p

Semoga Terus Begitu

Begitu terasa kesunyian setelah biasanya tawa Anggi yang kerap mengganggu kedamaian telinga saya, kini perlahan menghilang seiring jatuhnya hujan di basecamp kami.  Anggi memang bisa dikatakan sebagai anak yang slenge'an  (red: istilah jawa untuk menyebut orang gokil dan ceroboh) dalam segala hal, bahkan dia tak sungkan untuk menertawakan foto jadul saya dan Hilmy. Meskipun Hilmy sempat salut akan keberaniannya, saya tetap tidak mentolerir hal itu. Hingga pada suatu malam, akhirnya sayapun diberikan kesempatan untuk menghancurkannya.  Saya yang diberikan kesempatan oleh Mbak L akhirnya menghancurkan "ke-fanatikan-nya" terhadap artis-artis Kpop BPJS. Ituloh, boyband yang kerap muncul di iklan tokopedia dulu.  Anggi yang pada malam itu menangis sampai tersedu-sedu menceritakan segalanya kepada saya itu membuat saya merasa sedikit gembira. Alih-alih merasa iba, saya malah tertawa kecil karena dia menangis ketika saya ceritakan mengapa saya menyukai lagu Lil Peep

Kabar Baik Yang Belum Tau Kebaikannya

Pada pekan lalu, saya membuat opini terkait vaksinisasi pada masyarakat Indonesia, yang bisa anda baca dengan mengakses link berikut  Berita baik yang belum diterima   Dalam opini saya sebelumnya, saya cenderung menganjurkan pemerintah melakukan pendekatan pada masyarakat, bahkan saya juga menganjurkan agar pemerintah memakai jasa buzer dalam proses sosialisasi vaksin tersebut. Namun tulisan di blog saya ini masih sangat kecil dan jelas tidak akan sampai ke telinga yang mulia presiden Al-mukarom Joko Widodo Mutafaq'alaih, ya saya hanya bisa bersabar karena memang beginilah nasib bloger kelas rempeyek seperti saya, hehe.  Pemerintah rupanya lebih memilih sikap tegas dan otoriter dalam pelaksanaan vaksinisasi ini, namun juga tetap melakukan pendekatan secara masif disetiap siaran televisi dan sosial media.  Bapak Jokowi, yang sebelumnya sudah pernah mengatakan jika dirinya siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid'19 ini, akhirnya pada hari rabu (13/1/21)

Berita baik yang belum diterima

Kemarin, sekitar tanggal 6 Januari 2021, bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan pendapatnya terkait vaksin yang dikabarkan akan rampung pada tahun ini, sekaligus proses vaksinisasi pada 70% rakyat Indonesia.  Pak Jokowi menyatakan dirinya siap untuk menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid'19 ini. Dirinya mengaku kesediaannya ini sebagai bukti kepercayaan dirinya akan tim medis yang sudah menguji vaksin tersebut dan ingin membuktikan jika vaksin ini benar-benar aman digunakan karena sudah melalui serangkaian uji coba, bahkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat pun juga meloloskan hasil uji vaksin tersebut.  Secara klinis, vaksin ini sudah bisa dikatakan aman karena sudah berhasil lolos uji kelayakan di laboratorium-laboratorium di berbagai negara, namun yang saat ini menjadi masalah adalah kepercayaan masyarakat Indonesia pada proses vaksinisasi dan vaksin itu sendiri nantinya.  Walaupun Presiden Joko Widodo telah mengumumkan jika vaksin ini aman,