Lucy Irigaray adalah salah satu tokoh post-feminisme, sebuah paham atau gerakan yang lahir sekitar tahun 1980an hingga sekarang. Lucy Irigaray ini sendiri memfokuskan kajian feminismenya pada budaya dan bahasa, dirinya beranggapan jika bahasa yang sudah tercipta dan kita gunakan sehari-hari telah ditunggangi oleh kepentingan dari pencipta bahasa yang kebanyakan diisi oleh kaum laki-laki, sehingga bahasa menurut Lucy adalah belenggu patriarki terkuat yang tidak mungkin dilepaskan. penjelasan disini Contohnya adalah kajian psikologi Sigmund Freud yang mengatakan jika peran wanita sebagai gender kedua tidak bisa dipungkiri, karena wanita tidak memiliki penis yang merupakan simbol superioritas. Disini sangat jelas, jika maksud penyimbolan "penis" sebagai bentuk kekuasaan yang jelas tidak akan mungkin dimiliki oleh kaum wanita, sebenarnya adalah proses penguasaan secara tidak sadar dan proses mempengaruhi agar kaum wanita mengamini hal tersebut dan menerima dirinya s
Tetap Bebas dan Harus Merdeka! 📸🇮🇩