Langsung ke konten utama

#WWIII

  


        Baru-baru ini, publik digegerkan dengan berita yang tersiar di berbagai media sosial seperti Facebook, Twetter, dan Instagram, mengenai perang dunia ke-3. Bahkan tagar #WWIII juga menjadi trending topic di twetter sejak kemarin malam. Berita tersebut memuat dugaan akan meletusnya perang dunia ketiga atau warga net menyebutnya sebagai World War 3 (WWIII) yang disebabkan oleh serangan udara Amerika Serikat di Bahgdad yang menewaskan Jenderal Qassim Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran).
          Peristiwa ini menambah keruhnya hubungan antara AS dengan Iran seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengutuk keras tindakan AS. Dirinya menyatakan bahwa Iran tidak takut untuk membalas AS.
"AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari keputusan jahatnya," pernyataannya dalam tweetter kemarin malam.
          Hal ini tentu saja membuat geger jagad media, mengingat dua negara ini memanglah terindikasi memiliki senjata pemusnah masal atau biasa disebut dengan "NUKLIR" dan jika kedua negara ini sampai terlibat peperangan, tidak menutup kemungkinan negara-negara lain disekitar terkena dampak dari senjata nuklir tersebut.
          Kematian Jenderal Qassim Soleimani merupakan duka yang mendalam, tak hanya bagi Iran namun juga bagi negara timur tengah yang lainnya, karena beliau dianggap sebagai pahlawan bagi rakyat timur tengah, yang mungkin akan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya perang dunia ketiga, karena dapat memancing negara timur tengah yang lain untuk ikut bertempur membantu Iran yang notabene-nya sesama negara Islam.
         Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami juga menyatakan bahwa pemerintahnya akan meluncurkan serangan balasan atas pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
          Memang konflik antara AS dengan Iran ini seolah tidaklah memiliki pengaruh bagi negara Indonesia, karena letak geografi yang jauh dari AS dan Iran, juga kecil kemungkinan dua negara ini menggunakan nuklir sebagai senjatanya, mengingat efek berjangka panjang-nya yang mengerikan.
          Namun, yang membuat rakyat Indonesia harus waspada mengenai isu WWIII yang disebabkan oleh konflik AS dengan Iran ini adalah karena jendral Qassem Soleimanin adalah sosok yang ditakuti oleh organisasi Islamic State of Irak and Suriah (ISIS), dan jika para nggota ISIS ini tau mengenai berita kematian jendral ini, bisa saja, semua anggota dan pemimpin ISIS di seluruh dunia (termasuk Indonssia) akan keluar dari persembunyiannya karena sudah tidak merasa terancam lagi. Ini sangat membahayakan, mengingat aksi teror yang dilakukan oleh ISIS memanglah sangat brutal dan tergolong sadis. 

            Belum mengenai isu yang beredar di beranda media sosial kemarin, tentang peng-klaiman negara Tiongkok mengenai laut Natuna milik Indonesia, yang digadang-gadang juga dapat memicu konflik yang akan mewarnai WWIII, yang tentu saja berdampak langsung kepada Indonesia.
           Tidak menutup kemungkinan, Indonesia yang awalnya adalah negara non-blok (tidak memihak) menjadi negara yang secara langsung akan terlibat perang. Karena konflik dengan Tiongkok yang kian memanas.
           Dikutip dari detik.com, TNI melaksanakan operasi siaga tempur setelah China mengklaim Laut Natuna sebagai wilayah teritorial mereka dan Kapal-kapal militer RI dikerahkan.
         Sejumlah menteri mengadakan rapat koordinasi untuk merespons isu Laut Natuna. Rapat dipimpin Menko Polhukam Mahfud Md yang dihadiri oleh beberapa pejabat negara seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perhubungan; Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM; Yasonna Laoly, Panglima TNI; Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL); Laksamana Siwi Sukma Adji, Kepala Bakamla RI; Laksdya Achmad Taufieqoerrochman, dan Kabaharkam Polri; Komjen Agus Andrianto.
         Seusai rapat, Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan sikap Indonesia terkait klaim China atas Laut Natuna.
         Retno menegaskan Indonesia tidak akan pernah mengakui klaim sepihak Republik Rakyat China (RRC) atas teritorial lautnya yang disebut 'Nine Dash Line' karena pertama, kapal-kapal Tiongkok telah melanggar wilayah ZEE (zona ekonomi ekslusif) Indonesia. Kedua, wilayah ZEE Indonesia telah ditetapkan oleh hukum internasional melalui UNCLOS 1982 dan Tiongkok merupakan salah satu anggota dari UNCLOS 1982, jadi sudah kewajibannya untuk mentaati kaputusan tersebut, dan ketiga, Indonesia tidak akan mengakui klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok karena tidak memiliki landasan hukum yang kuat, terutama UNCLOS 1982.
         Hal ini semakin memperkeruh suasana dunia saat ini, karena perang ini tak hanya dilandasi oleh kepentingan politik, namun juga dapat menjadi perang perebutan wilayah, agama, penunjukan otoritas, hingga merambah kepada politik ekonomi negara-negara tersebut.
          Kekhawatiran penduduk masing-masing negara dapat dilihat dari maraknya orang yang memposting berita-berita mengenai WWIII di media sosial. Suasana ini pula juga dirasakan oleh penduduk Indonesia, namun dengan kondisi yang berbeda. Banyak penduduk Indonesia yang memposting meme dengan tema WWIII dengan maksud menenangkan diri hingga orang lain, agar tidak terbuai oleh ketakutan isu WWIII yang belum pasti.
         Namun, entah WWIII akan terjadi atau tidak, jelas kita sudah harus bersiap kepada kemungkinan terburuk.
         Apakah anda sudah mempersiapkan sesuatu guna berpartisipasi dalam perang tersebut?
         Tak perlu muluk-muluk, kita persiapkan saja sesuai porsi kita dan dengan bidang keahlian masing-masing. Misalkan yang hobi menulis terus suarakan tulisan-tulisan yang bermanfaat dan mengobarkan semangat juang para prajurit negara, yang hobi silat terus latih ketangkasannya guna periapan menjadi tentara cadangan, yang profesinya sebagai dukun juga terus tingkatkan kualitas jampi-jampi juga santetnya guna membantu melawan musuh, dan jangan lupa selalu berdoa kepada tuhan yang maha esa dengan kepercayaan masing-masing, untuk yang atheis lakukan sesuatu yang bersifat keduniawian yang sekiranya bermanfaat bagi perjuangan melawan musuh negara.
          Tingkatkan rasa persaudaraan jangan saling serang antar tetangga, kawan, dan kerabat-kerabat dekat, Karena orang yang pertama membantu kita saat kita tertimpa musibah adalah mereka.
          Jangan saling menghakimi, karena kondisi dunia sudah tidak karuan!
                   Melawan! Dengan kemanusiaan!

Komentar