Kutarik nafas dalam² dan kuhembuskan kembali dengan perlahan, itulah yang aku lakukan pagi ini. Ini bukanlah kali pertamanya aku begadang sampai pagi, dan layaknya begadang seperti biasanya, saya juga merasakan kantuk, namun tak begitu berarti.
Yah... Begitulah, aku menghabiskan malam bersama kawan² seperjuangan saya. Mereka bukan hanya kawan, namun semacam ada ikatan darah namun tak sedarah entah apa itu namanya, yang jelas saya nyaman ketika bersama mereka.
Walau terkadang kami sering terjebak dalam sebuah dialektika kehidupan yang memaksa kami untuk berdebat sekalipun itu hal yang receh, namun tetap saja itu tak mengurangi, bahkan itu malah membuat varian baru dalam rasa persaudaraan tersebut.
Entah saya yang terlalu idealis hingga saya melupakan semua sisi buruk mereka ataukah memang mereka benar² tempat ke 2 saya untuk pulang. Namun satu hal yang pasti, berkat mereka saya akhirnya mengetahui sebuah rasa persaudaraan tanpa harus berpatok pada sebuah ikatan.
Tak banyak sih yang bisa ku ungkapkan untuk mereka, hanya ingin berbisik lembut ditelinga saudaraku bahwa aku sangat menyayangi kalian semua, ibarat sepasang kaki, kalianlah pasangan kaki untuk saya, karena tanpa kalian, saya merasa pincang dan tak sempurna. Namun tentu saja kalimat itu tak terucap karena sudah pasti itu akan menjadi bumerang sehingga saya akan jadi bulan-bulanan mereka saja..
Hahaha.... Terkadang mereka juga bangsat, namun tak bisa dipungkiri itulah varian rasa yang telah tercipta seperti apa yang saya katakan tadi. Varian itu tidaklah membuat saya muak atau bahkan jenuh, akan tetapi ingin sekali hati ini untuk menambahkan varian rasa dalam sebuah cangkir persaudaraan ini.
Saya senang walau ada diantara mereka yang menjadikan saya sebagai bulan-bulanan dan ada juga sebagian dari mereka yang menjadi korban bulan-bulanan saya. Namun itulah rasa hang saya bicarakan, semua teraduk larut dalam sebuah cangkir persaudaraan yang nikmat.
Teruntuk kalian, wahai para saudara tak sedarahku. Jagalah ukuwah ini, boleh saja kita saling mencela atau menghina terbalut sebuah tawa, namun jangan sampai menimbulkan perpecahan dan perceraian diantara kita. Karena harta terbaik yang kumiliki sekarang ini adalah kalian
Tetap Bebas dan Harus Merdeka! 📸🇮🇩
Komentar
Posting Komentar