Lalat capung adalah spesies serangga yang memiliki umur tersingkat didunia, yaitu hanya dalam kurun waktu 30 menit hingga 24 jam saja setelah dewasa. Ia memiliki ciri khusus yang cukup unik, dinilai dari namanya saja kita sudah bisa menebak mengenai keunikan yang dimilikinya.
.
Hewan yang memiliki nama dalam bahasa inggris mayflies ini memang memiliki nama yang unik, yaitu memiliki tubuh, dan kepala seperti capung, juga memiliki sayap layaknya lalat. Terlepas dari keunikan-nya, hewan yang populasinya banyak di danau-danau benua Eropa dan Australia ini menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di dalam air ini, dan sisanya saat menjadi lalat capung dewasa yang melayang-layang di udara.
.
Lalat capung dewasa hanya memiliki tugas mulia yaitu kawin dan bertelur. Karena lalat capung tidak bergantung kepada kualitas lingkungan hidupnya, akan tetapi lebih kepada kuantitas populasinya. Jadi, ia hanya bisa mengisi sisa hidupnya yang singkat dengan mengerjakan tugas yang dapat menyelamatkan seluruh populasinya.
.
Keanehan kembali terjadi kepada makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini, meskipun memiliki usia yang bisa dikatakan singkat. Namun, ini tak membuat lalat capung ini menjadi salah satu satwa langka yang ada dibumi. Populasi terbanyak serangga ini biasanya ada pada musim semi dan panas di Australia, dan pada bulan April dan Mei di benua Eropa. Bahkan karena populasinya yang cukup banyak, sampai bisa terdeksi oleh radar cuaca. Uwaaaoooww! Wonderfull....
.
.
Hmm... Mungkin salah satu dari kalian (termasuk saya sendiri sih) bertanya-tanya, mengapa Tuhan memberikan sikap yang tidak adil kepada serangga ini dengan memberikan usia dalam waktu yang singkat? Jawabannya sangat sederhana, bayangkan saja jika Tuhan memberikan usia yang cukup lama kepada serangga ini, sudah dipastikan populasi serangga ini akan semakin membludak dan saat itu terjadi, maka teror lalat capung akan datang, bukan lagi keindahan dan pesona yang ia tawarkan, namun hanya bencana karena kehadiran populasinya yang banyak dapat menghambat dan mengganggu kegiatan manusia. Jadi masi bertanya kenapa umurnya pendek? v':<
.
Selain itu, yang seharusnya kita ambil pelajaran dari lalat capung ini bukanlah mengenai ketidak adilan Tuhan, justru Tuhan telah bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan. Namun, yang seharusnya kita ambil adalah mengenai pesan Tuhan yang ingin disampaikan kepada semua makhluknya terutama manusia. Tuhan ingin mengingatkan kita bahwa tidak ada yang abadi didunia ini, bahkan untukbapak wiranto lalat capung sekalipun. Dan Tuhan juga mengingatkan kita lewat mahakarya-nya bahwa kita harus embgisi hidup kita dengan hal-hal yang bermanfaat, walaupun dengan segala kekurangan dan keterbatasan kita.
.
Jangan pernah menyerah hanya karena kekurangan yang sudah Tuhan takdirkan untuk kita, kita contoh semangat lalat capung, yang dapat mempertahankan populasinya walaupun hanya memiliki umur 24 jam. Ia menabrak semua ketetapan dan dogma fitrahnya yang akhirnya direstui oleh Tuhan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
.
Apa yang kita perjuangkan, maka kita akan memanen sendiri hasilnya. Tak perlu kecewa dengan kegagalan yang hanya bersifat sementara.
.
Hidup hanyalah perjuangan untuk menunda kegagalan. Tuhan tak menuntut kita untuk menjadi sang pemenang, namun lebih menilai dari perjuangan hambanya, dan Tuhan, sekalipun tidak pernah meninggalkan hamba-hambanya.
.
.
.
.
.
Awoakwakwkawk serius amat lu :'v
.
Hewan yang memiliki nama dalam bahasa inggris mayflies ini memang memiliki nama yang unik, yaitu memiliki tubuh, dan kepala seperti capung, juga memiliki sayap layaknya lalat. Terlepas dari keunikan-nya, hewan yang populasinya banyak di danau-danau benua Eropa dan Australia ini menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di dalam air ini, dan sisanya saat menjadi lalat capung dewasa yang melayang-layang di udara.
.
Lalat capung dewasa hanya memiliki tugas mulia yaitu kawin dan bertelur. Karena lalat capung tidak bergantung kepada kualitas lingkungan hidupnya, akan tetapi lebih kepada kuantitas populasinya. Jadi, ia hanya bisa mengisi sisa hidupnya yang singkat dengan mengerjakan tugas yang dapat menyelamatkan seluruh populasinya.
.
Keanehan kembali terjadi kepada makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini, meskipun memiliki usia yang bisa dikatakan singkat. Namun, ini tak membuat lalat capung ini menjadi salah satu satwa langka yang ada dibumi. Populasi terbanyak serangga ini biasanya ada pada musim semi dan panas di Australia, dan pada bulan April dan Mei di benua Eropa. Bahkan karena populasinya yang cukup banyak, sampai bisa terdeksi oleh radar cuaca. Uwaaaoooww! Wonderfull....
.
.
Hmm... Mungkin salah satu dari kalian (termasuk saya sendiri sih) bertanya-tanya, mengapa Tuhan memberikan sikap yang tidak adil kepada serangga ini dengan memberikan usia dalam waktu yang singkat? Jawabannya sangat sederhana, bayangkan saja jika Tuhan memberikan usia yang cukup lama kepada serangga ini, sudah dipastikan populasi serangga ini akan semakin membludak dan saat itu terjadi, maka teror lalat capung akan datang, bukan lagi keindahan dan pesona yang ia tawarkan, namun hanya bencana karena kehadiran populasinya yang banyak dapat menghambat dan mengganggu kegiatan manusia. Jadi masi bertanya kenapa umurnya pendek? v':<
.
Selain itu, yang seharusnya kita ambil pelajaran dari lalat capung ini bukanlah mengenai ketidak adilan Tuhan, justru Tuhan telah bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan. Namun, yang seharusnya kita ambil adalah mengenai pesan Tuhan yang ingin disampaikan kepada semua makhluknya terutama manusia. Tuhan ingin mengingatkan kita bahwa tidak ada yang abadi didunia ini, bahkan untuk
.
Jangan pernah menyerah hanya karena kekurangan yang sudah Tuhan takdirkan untuk kita, kita contoh semangat lalat capung, yang dapat mempertahankan populasinya walaupun hanya memiliki umur 24 jam. Ia menabrak semua ketetapan dan dogma fitrahnya yang akhirnya direstui oleh Tuhan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
.
Apa yang kita perjuangkan, maka kita akan memanen sendiri hasilnya. Tak perlu kecewa dengan kegagalan yang hanya bersifat sementara.
.
Hidup hanyalah perjuangan untuk menunda kegagalan. Tuhan tak menuntut kita untuk menjadi sang pemenang, namun lebih menilai dari perjuangan hambanya, dan Tuhan, sekalipun tidak pernah meninggalkan hamba-hambanya.
.
.
.
.
.
Awoakwakwkawk serius amat lu :'v
Hmmm
BalasHapus